Profile Image

Holcomb66Lyon

Joined Tuesday, January 3, 2017
Statistics
4 weeks all time
books registered 0 0
released in the wild 0 0
controlled releases 0 0
releases caught 0 0
controlled releases caught 0 0
books found 0 0
tell-a-friend referrals 0 0
new member referrals 0 0
forum posts 0 0
Extended Profile
Ini Adalah Metafora Majas Serta Pemahamannya

Ibarat, Majas Pertentangan, Majas Karikatur, Majas Penegasan. Majas adalah bahasa cantik yang dipakai untuk merapikan susunan perkataan yang dalam akhirnya berhajat untuk mendapatkan efek unik agar tercipta sebuah signifikansi imajinatif untuk penyimak atau pendengarnya, indah secara suara ataupun tertulis.

Perihal arti majas di pelajaran Tata susila Indonesia memanglah cukup tidak sedikit, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, serta hikayat maupun karya tulis yang lain.

Kecuali itu, terselip pengertian ataupun definisi berbeda yang melukiskan tentang majas, yaitu konsumsi gaya kode untuk menyalin nuansa khusus hingga membuat kesan kata-kata yang lebih imajinatif.

Bicara menyerempet contoh beberapa macam majas menyerupai, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Konotatif dan sebagainya merupakan hal terpenting untuk Kamu yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi mulai mata bidang Bahasa Indonesia di maktab ini.

Seperti bahasa yang baik serta menarik tentunya akan memproduksi setiap pembacanya merasa minat untuk menyimaknya, bahkan sampai berulang kali.

Penerapan majas yang baik di membuat sebuah puisi atau pun cerita sebagai syarat telak apakah vokal itu memikat atau bukan. Oleh karenanya juga, kesangkilan yang bagus dalam bercakap-cakap mutlak dibutuhkan untuk Engkau yang ingin memahami globe penulisan, entah itu roman, puisi, ataupun pantun.

Oleh karena itu perbanyaklah mereka beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan Engkau lalu tulis di buku setiap harinya agar perintis Anda makin terlatih untuk membuat majas dengan seperti yang mempesona. Untuk mengerti lebih terbuka tentang majas, berikut tiruan majas & macam-macam majas beserta pengertiannya.

Pada dasarnya, majas bisa dibedakan menjadi empat kelompok ataupun golongan. Serta dari empat macam-macam majas itu, masing-masing memiliki turunan dan rupa kelompok yang akan dibahas berikut ini.

Majas terdiri atas:
— Majas Perbandingan
— Majas Polarisasi
— Majas Sindiran
— Majas Pengumuman

Setelah lebih dari kita mengulas mengenai spesies dan beberapa macam majas yang ada dalam struktur bermoral Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan secara komplit bagaimana takrif majas ini beserta misalnya.

A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan merupakan kata-kata berkias yang memberitahukan perbandingan untuk menambah nostalgia dan pengaruhnya pada pendengar maupun pembaca. Ditinjau / dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Ibarat terdiri bagi:

1) Persekutuan atau Kias

Majas gabungan atau skala yaitu patokan pada 2 hal yang pada hakikatnya bukan sama, namun sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh konsumsi kata bagai, bagaikan, umpama kata, seperti, dan laksana. Contoh majas blok atau perumpaman yaitu dibawah ini,

Contoh:
– Semangatnya rusuh bagaikan gemuk.
– Mukanya pucat seolah-olah mayat.
– Wajahnya kuning bersinar serupa bulan penuh bulan
– Rambutnya bak sunbulat yang tergerai.
– Dia mewarisi kelakuan seperti seekor singa.
– Badannya laksana samson.
– Watak serta karakternya laksana batu

2) Metafora

Misal yaitu majas yang memberi ungkapan secara langsung berperangai perbandingan analogis. Penggunaan kata atau group kata bukan dengan arti yang sebenarnya, tetapi sebagai lukisan yang berdasar di dalam persamaan ataupun perbandingan, umpamanya tulang punggung di dalam kalimat perjaka yaitu tulang punggung negara. Rupa majas permisalan seperti di bawah tersebut.

Contoh:
– Engkau kaum jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
– Raja bersih keluar daripada ufuk timur
– Jonathan adalah kartika kelas wilayah.
– Harta karunku (sangat berharga)
– Dia dianggap anak emas majikannya.
– Taman bacaan adalah kedai ilmu.
– Ia amat terpukul beserta kepergian potongan hatinya
– Rosyid selamanya menjadi kadar kelas pada setiap semester
– Ronaldo menjadi mesin pencetak gol untuk Madrid
– Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
– Si kutu surat berkala itu jauh sekali terserondok rumah.

3) Personifikasi

Personifikasi yaitu majas yang membandingkan benda-benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki kelakuan seperti khalayak.

Contoh:
– Badai memukul dan merompak rumah warga.
– Riak berkejar-kejaran di tepi pesisir.
– Peluit wasit rengeh panjang menandai akhir mulai pertandingan ini.
– Hujan rintik menari-nari diatas para-para
– Obor telah melahap seisi bait gubuk itu

4) Alegori

Alegori ialah Menyatakan beserta cara unik, lewat perbandingan atau penggambaran. Alegori merupakan majas ibarat yang bertautan satu serta yang yang lain dalam kesatuan yang utama.

Contoh:
Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

Konotatif biasanya berbentuk cerita yang penuh secara simbol-simbol memasukkan moral.

Contoh:
– Pengembaraan hidup manusia seperti sungai yang mengembang menyusuri tebing-tebing, yang senantiasa sulit ditebak kedalamannya, yang rela mendapatkan segala kotor, dan yang pada akhirnya berhenti saat bertemu dengan laut.

– Menjalani umur rumah tangga kolektif halnya sebagaimana kita menjalankan lautan beserta sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan kemuliaan samudra yang begitu menakjubkan. Akan tetapi tak renggang kuatnya riak akan mengombang-ambing tubuh kita.

– Bumi ibarat tumbuhan hijau yang menyihir di setiap mata yang memandang. Mempesona dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada sudahnya musnah

5) Simbolik

Simbolik yaitu majas yang menjalankan suatu hal dengan menjalankan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai semboyan atau logo.

Contoh:
– Ia dikenal sebagai penggemar perempuan.
– Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
– Ia ialah seorang kembang desa
– Bunglon, markah orang yang tak berpendirian
– Melati, lambang kesucian
– Teratai, lambang pengabdian
– Awak tidak se berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
– Pada hari ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
– Meminjam duit dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi perkara keuangan.

6) Metonimia

Metonimia yaitu majas yang mengenakan ciri ataupun lebel atas sebuah wujud untuk menggantikan benda itu. Pengungkapan itu berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, gambaran, atau sifat.

Contoh:
– Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
– Di setiap pagi Abi selalu menyeropot kapal elektrik. (maksudnya kopi kapal api)
– Ayah pulang atas luar teritori naik garuda (maksudnya pesawat)
– Ia berangkat di rumahku hanya dengan memakai Cubitus. (kaus)
– Peti Toni bertambah ke instansi dengan Bata (sepatu)
– Ayah mencerap koran sementara menikmati Kapal Api (kopi)
– Sesudah makan, Ani minum wahid gelas Aqua. ( air )
– Pejalan kaki itu tunduk tertabrak Kijang. (mobil)
– Pak inang menegornya sesudah kepergok merasuk Jarum (rokok)

7) Sinekdok

Sinekdok adalah majas yang mengatakan unit untuk menggantikan benda secara keseluruhan / demikian meskipun. Majas sinekdok terdiri buat dua wujud berikut.

1) Pars memihak toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk totalitas.
Contoh:
(a) Hingga era ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala memperoleh Rp. 300. 000.
(c) Untuk mampu masuk ke swalayan malam, perkepala hanya ditarif biaya lebih kurang Rp. 10. 000 selalu.
(d) Ayah membeli mono ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.

2) Totem pro parte, ialah menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam sayembara final badminton Rt. 03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia dengan memilih idolanya malam nanti.
(c) Barcelona mencetak poin kemenangannya dalam menit di 80.
(d) Menonton TV memberikan hasil negatif di dalam perkembangan keturunan.
(e) Polri berhasil mencuri kawanan begal yang kerap beraksi dalam daerah Lampung Utara.

8. Simile

Pengungkapan dengan ibarat eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan & penghubung, seperti layaknya, laksana, ” andaikan “, ” ibarat “, ” serupa “, seperti “.

Tiruan:
– Saudara umpama uap aku seolah-olah minyaknya, laksana Qais dan Laila yang dimabuk gemar berkorban apa pun saja.
– Tubuhnya diantaranya tiang yang tinggi menambah.
– Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu mencatat kegelapan silam.
– Dia pemberani seakan-akan seekor raja rimba yang tidak sempat gentar beserta musuh sekuat apapun
– Kerjanya sebagaimana mesin yang bukan pernah dingin.
– Wataknya seperti kerakal yang benar sulit untuk dilunakkan.

B. Majas Polarisasi
Majas Perdurhakaan yaitu “Kata-kata berkias yang menyatakan pertikaian dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh sambungan lidah atau penulis dengan prinsip untuk menguatkan atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya di dalam pembaca ataupun pendengar”. Beberapa macam Majas Pertentangan dibedakan sebagai berikut:

1) Antitesis

Kontradiksi yaitu majas yang menjalankan pasangan pertuturan yang berseberangan artinya.

Contoh:
a) Uzur muda, luas kecil, ikut meramaikan kegiatan itu.
b) Miskin mampu, cantik buruk sama aja di pujaan Tuhan.
c) Dia pikulan siang silam untuk menghasilkan cita-citanya
d) Menang menurut merupakan sesuatu yang konvensional dalam satu pertandingan
e) Perjalanan pulang pergi Jakarta Kab. bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
f) Pekerjaan instansi tidak sempat menghalangi hobinya untuk bertambah turun gunung

2) Paradoks

Paradoks adalah majas yang mengandung polarisasi antara pertegasan dan syuhada yang tersedia.

Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di pusat hingar ribut pesta yang sedang berlaku ini.
c) Di balik seringai manisnya tersembunyi luka yang mendalam
d) Meski situasi sangat panas, pikiran harus dingin
e) Selalu siap hikmah yang dapat kalian petik atas setiap bencana

3) Hiperbola

Majas hiperbola yaitu majas yang berbentuk pernyataan penuh dari walhasil dengan maksud memberi kesan mendalam / meminta penghargaan.

Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah antariksa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut urat.
c) Keringatnya sampai menganak sungai.
d) Tak renggang seorang rama harus membanting tulang pada keluarga.
e) Setiap hari dia menguras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
f) Ia dapat membagi secepat sinar

4) Litotes

Litotes yaitu majas yang menyatakan substansi dengan cara yang berseberangan dari otentik dengan menyia-nyiakan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan muncul.

Contoh:
a) Makanlah seperlunya hanya beserta nasi serta air bersih saja.
b) Mengapa kau bertanya di orang yang bodoh diantaranya saya
itu?
c) Seharga kado yuwana ini yang bisa aku berikan.
d) Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya tersebut.
e) Sediakan hamba yang bodoh ini untuk menyuntikkan pendapat.
f) Saya seharga orang dukuh yang mendapat laba mengenyam tuntunan.
g) Seharga hal sepi seperti ini yang bisa hamba perbuat

C. Majas Persetujuan

Majas Perumpamaan adalah temberang berkias yang menyatakan pengumuman untuk merangsangkan kesan dan pengaruhnya tentang pendengar atau pembaca. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut:

1) Pleonasme

Pleonasme adalah majas yang memakai kicauan secara musykil dengan maksud menegaskan arti suatu tanda.

Contoh:
a) Semua siswa yang dalam atas agar segera susut ke kaki gunung.
b) Itu mendongak terangkat menyaksikan sandiwara pesawat tempur.
c) Segenap penghuni rusun bergegas sepi ke bawah untuk menyelamatkan diri dari kebakaran.
d) Puasa baginya untuk mundur kincit.
e) Cuma perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke di dalam untuk meakukan negoisasi.
f) Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah padat penyesalan
g) Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat tempur TNI AU.

2) Repetisi

Tautologi yaitu majas perulangan kicauan sebagai pengumuman.

Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kalian sambut menyucikan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut ananda bangsa.
c) Hidup adalah perjuangan, tampak adalah alternatif, hidup ialah realita yang harus kalian hadapi.
d) Dunia tersebut adalah temporer, dunia itu hanya teritori bersinggah, bumi ini seharga sementara.
e) Cinta adalah misteri, Hasrat adalah ketundukan, Cinta merupakan pengorbanan.
f) Hiduplah beserta visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai performa

3) Pertepatan

Paralelisme ialah majas iterasi yang umumnya ada di dalam puisi.

Kaca:
a) Gemar adalah ulasan
b) Cita adalah tata tertib
c) Hasrat adalah bersedia berkorban
4) Tautologi
Tautologi yaitu majas penegasan dengan mengulang sejumlah kali satu buah kata pada sebuah perkataan dengan perincian menegaskan. Adakala pengulangan tersebut memakai pertuturan bersinonim.

Contoh:
a) Meski, bukan, meski itu maksudku. Aku cuma ingin berdialog saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup bantu-membantu, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks

Pucuk yaitu majas yang menyembulkan beberapa sesuatu secara berendeng-rendeng dan makin lama semakin bertambah.

Rupa:
a) Segenap pihak mulai dari anak-anak, akil balig, sampai wali pun menyidik lomba Agustusan.
b) Presiden RT, RW, Kepala Desa, Ketua, bahkan Kepala negara sekalipun gak mempunyai wewenang untuk mengurus hal pribadi seseorang.

6) Antiklimaks

Antiklimaks yaitu majas yang menyembulkan beberapa hal secara berencetan yang bertambah lama makin mengalami penurunan.

Contoh
a) Kepala maktab, guru, staff sekolah, & siswa juga hadir di pesta perayaan kelulusan tersebut.
b) Dalam kota serta desa hingga pelosok pedalaman semua sosok merayakan PISES RI di -62.
Produk kami sudah tersebar disemua daerah sedari provinsi, metropolis, kecamatan lebih dari itu desa.

7) Retorik

Retorik yaitu majas yang berupa kalimat bertanya tetapi bukan membutuhkan tantangan. Tujuannya menyampaikan penegasan, karikatur, atau menggodot.

Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat semua dengan pondok pesantren pendidikan formal sekadar?
b) Apakah ini orang2 yang selama ini kamu bangga-banggakan?
c) Enak tak bolos sekolah? Besok lakukan lagi lagi ya!
d) Kau selalu mengungsi ketika aku sedih. Apa-apa ini yang kamu bilang sahabat?
e) Negara aku nampak bertambah carut-marut. Segala sesuatu ini yang orang sebut “revolusi mental”?

D. klik narasumber Majas Sindiran
Majas Perbandingan merupakan kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan nostalgia dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas sindirian dibagi sebagai:

1) Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang berlanggaran dengan perincian untuk menginsinuasi seseorang.

Tiruan
a) Ini baru namana siswa turutan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sangat tulisanmu, saking bagusnya cukup tidak sanggup Aku mengaji.
c) Terbilang sekali air atar yang kamu pakai, hingga seisi perenggan merasa mual.

2) Sinisme

Sinisme yakni majas yang menyatakan satire secara tepat pada orang2 lain

Kaca:
a) Perkataanmu tadi luar biasa menyebalkan, gak pantas diucapkan oleh orang2 terpelajar diantaranya dirimu.
b) Lama-lama hamba bisa jadi gila melihat tingkah laku lakumu yang bukan wajar tersebut.
c) Caramu mengaji bukan mencerminkan bila kamu tahu belajar di pesantren.

3) Sarkasme

Sarkasme yaitu majas sindiran yang paling menyeluruh. Majas ini umumnya disampaikan oleh orang yang selagi marah.

Kaca:
a) Sasaran muntah awak melihat wajahmu, pergi engkau!
b) Pokok kerbau bambung, kerja seperti itu saja tidak becus!

Are you sure you want to delete this item? It cannot be undone.